Monday, February 25, 2013

KLa Project dan persahabatan yang tak tergantikan..



After 20 years

With 11 albums

After 7 years apart

They’re back

KLa Returns….


Begitulah rangkaian kata-kata indah dalam konser bertajuk KLa Project : Return With Love menyambut penggemarnya.
Malam itu, Sabtu 5 Juni 2010 KLa menggelar konser reuni di Grand Pacific Hall Jogjakarta setelah sebelumnya konser serupa meraih sukses di Semarang. Konon konser ini digelar atas permintaan KLanese (penggemar Kla Project) dan dikemas secara eksklusif sehingga enak ditonton dan nyaman. Para penggemar KLa tentu saja sudah tidak muda lagi, dengan rentang usia 30-40th, rasanya bukan jamannya lagi menikmati musik KLa sambil berdiri dan bergoyang di depan panggung seperti puluhan tahun lalu kala stamina masih prima.

Lagu pertama “Satu Kayuh Berdua” dengan irama menghentak kelihatannya sengaja dipilih KLa yang tampil dengan formasi lengkap Katon, Lilo dan Adi untuk memancing penonton supaya bergoyang, karena belum mengena, Katon segera menyambung dengan lagu “Terkenang” yang diambil dari album V. Asyik sih, tapi tentu saja bukan itu yang kami mau, maka seolah tahu bahwa kami menginginkan lagu-lagu KLa yang hits di era 90-an mereka langsung menggebrak dengan permainan saksofon yang menjadi intro lagu “Terpurukku Di Sini”, seketika tepuk tangan menggemuruh di seluruh Hall, penonton pun berdiri dan serempak bernyanyi mengikuti bait demi bait yang dilantunkan Katon. Tidak banyak komunikasi yang dijalin Katon, tak apa, karena kami datang untuk bernostalgia dengan lagu-lagu KLa, generasi kami tumbuh bersama KLa, kami jatuh cinta, berpisah, mengkhayal, berharap, dan menjemput impian bersama lagu-lagu KLa Project.

KLa masih seperti dulu, usia yang merambat bukan halangan bagi KLa untuk menyuguhkan konser yang terbaik bagi penggemarnya, alunan nada dari keyboard Adi, sentuhan rock Lilo dan tentu saja suara khas Katon tetap memukau, setiap lagu yang dilantunkan mampu membawa penonton pada memori masa lalu. KLa mengajak sedikit bergoyang dangdut melalui “Lagu Baru “ “ jangan biarkan terbawa resah di dada....” demikian Katon mengajak berjoget.. Katon pun tampak puas ketika bersahutan-sahutan dengan penonton dalam lagu “Semoga” . Ya, perpaduan yang sempurna dalam sebuah konser musik, chemistry antara penonton dan penyanyi tercipta tanpa ada unsur keterpaksaan, penonton bergoyang dan bernyanyi dengan hati. KLa memanjakan penggemarnya dengan total 13 lagu populer mereka.

Tidak lengkap rasanya jika KLa menggelar konser tanpa lagu legendaris yang menyabet penghargaan sebagai lagu terbaik versi BASF Award Th. 1991. Apalagi kali ini KLa menggelar konser di Jogja, kota yang keramahannya begitu membekas bagi siapa saja yang pernah tinggal atau berkunjung, kota yang sangat memberi inspirasi bagi karya masterpiece mereka. “ Terima kasih Jogja, Jogjakarta akan selalu di hati ” demikian Katon mengungkapkan perasaannya, kemudian mengalunlah intro lagu Yogyakarta yang disambut tepuk tangan, jeritan dan koor penonton...

Lepas membawakan Yogyakarta, KLa langsung mengajak mengenang masa lalu,“Tentang Kita” yg merupakan single pertama mereka segera mengalun, belum selesai kegembiraan penonton karena tidak menyangka KLa bakal membawakan single yg langsung menjadi hits di th 1989 ini, Sisca muncul dengan busana seksi dari sisi panggung dan berduet dengan Katon, persis seperti 21 th silam.. tepuk tangan semakin menggemuruh, benar-benar reuni sebuah band yang sempurna... sayang lagu “Someday” yg menandakan kembalinya Lilo ke KLa Project tidak muncul dalam konser ini, padahal sumpah lagu ini KLa banget. KLa justru menutup konser yang indah ini dengan lagu “Anak Dara” dan mengajak penonton kelas festival mendekat ke panggung untuk bernyanyi bersama.

Satu pelajaran berharga yang bisa dipetik dari konser KLa malam itu adalah arti persahabatan. Semua penggemar KLa tentu tahu Lilo sempat memisahkan diri dari band ini karena perseteruan yang hebat. Tujuh tahun berlalu, KLa bagai burung yang patah sayap, tanpa Lilo musik KLa terasa hambar, album NuKLa jatuh di pasaran, KLa seperti kehilangan ruh untuk berkarya. Kembalinya Lilo Th 2007 disambut hangat oleh kedua sahabatnya, kabar yang beredar Lilo-lah yang berinisiatif menghubungi mereka. Ah, indahnya persahabatan, tak mudah memang berpisah dengan sahabat yang telah berpuluh tahun mewarnai hidup kita, apalagi bagi band legendaris seperti KLa Project, perjuangan dan sukses yang pernah mereka raih tidak semudah itu terlupakan seiring dengan keluarnya Lilo dari KLa. Katon, Adi dan Lilo sadar itu, perbedaan dalam persahabatan adalah biasa, yang luar biasa adalah bagaimana menyikapi perbedaan itu dan mengubahnya menjadi harmoni. Maka ketika Lilo memutuskan untuk “pulang” KLa seperti menemukan ruhnya yang dulu pernah hilang, sebuah energi baru tercipta dan energi itu adalah KLa Returns...

No comments:

Post a Comment